Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam suatu hikayat

Bookmark and Share
Hikayat berasal dari bahasa Arab ‘hikayah’ yang berarti kisah, cerita, atau dongeng. Dalam sastra Melayu lama, hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa Melayu yang menceritakan kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka miliki. Orang ternama tersebut adalah raja, putra-putri raja, ataupun orang-orang suci.

Hikayat termasuk genre yang populer dalam masyarakat Melayu dengan jumlah cerita yang cukup banyak. Kemunculan genre ini merupakan kelanjutan dari cerita pelipur lara yang berkembang dalam tradisi lisan dalam masyarakat, kemudian diperkaya dan diperindah dengan menambah unsur-unsur asing, unsur-unsur Hindu dan Islam. Dalam kehidupan masyarakat Melayu sehari-hari, hikayat berfungsi sebagai media didaktik (pendidikan) dan hiburan.

Berdasarkan fase historis, hikayat dalam sastra Melayu lama bisa dibagi menjadi tiga, yaitu: (1) hikayat berunsur Hindu, (2) hikayat berunsur Hindu-Islam, dan (3) hikayat berunsur Islam. Hikayat yang berunsur Hindu berinduk pada dua hikayat utama: Hikayat Sri Rama dan Mahabharata. Dari dua kisah ini, berkembang hikayat lain seperti Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama. Hikayat yang mengandung unsur Hindu dan Islam merupakan hikayat yang berasal dari tradisi Hindu, kemudian diubah sesuai dengan unsur-unsur Islam. Contohnya Hikayat Si Miskin, Hikayat Inderaputera, dan Hikayat Jaya Lengkara. Hikayat yang berunsur Islam adalah hikayat yang berasal dari tradisi sastra Arab-Persia. Contohnya Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Qamar al-Zaman.

Berdasarkan isi, hikayat dapat digolongkan ke dalam tiga jenis yaitu: (1) jenis rekaan, contohnya Hikayat Malim Dewa; (2) jenis sejarah, contohnya Hikayat Hang Tuah, Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-Raja Pasai; (3) jenis biografi, contohnya Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam.

Unsur-unsur instrinsik hikayat adalah sebagai berikut.
a.    Tema, merupakan ide yang menjadi dasar penyusunan cerita dan sasaran cerita tersebut
b.    Alur, merupakan rangkaian peristiwa yang mengandung hubungan sebab akibat
c.    Tokoh dan penokohan, berkaitan dengan pelaku cerita dan sifat-sifat yang dimiliki pelaku untuk membentuk cerita
d.    Latar, merupakan gambaran tempat, waktu, dan keadaan sosial terjadinya peristiwa dalam cerita
e.    Amanat, merupakan pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca
f.    Sudut pandang, merupakan cara pengarang dalam menempatkan dirinya dalam cerita.

Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun cerita di luar sastra. Unsur ekstrinsik adalah sebagai berikut.
a.    Religi (agama)
b.    Latar belakang sosial budaya
c.    Latar belakang pendidikan
d.    Adat istiadat
e.    Ekonomi.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar