Neraca lajur atau kertas kerja (worksheet) adalah daftar kolom yang berisi data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian dan laporan-laporan keuangan. Neraca lajur ini memungkinkan disusunnya laporan-laporan keuangan jangka panjang maupun laporan keuangan interim (bulanan, kwartalan) tanpa perlu membuat jurnal penyesuaian yang formal.
Jumlah kolom dalam neraca lajur dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk usaha jasa dan usaha-usaha dagang biasanya dibuat neraca lajur sepuluh kolom: masing-masing satu pasang kolom debet dan kredit. Kolom (1) untuk neraca saldo, kolom (2) untuk penyesuaian, kolom (3) untuk neraca saldo setelah disesuaikan, kolom (4) untuk rugi laba, dan kolom (5) untuk neraca.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bentuk neraca lajur sepuluh kolom sebagai berikut:
Keterangan:
Kolom biaya produksi diisi dengan jumlah rekening-rekening yang berhubungan dengan produksi, selisih antara kolom debet dan kredit merupakan harga pokok produksi untuk periode tersebut dan dipindahkan ke kolom rugi laba.
Penyesuaian-penyesuaian dalam kolom penyesuaian yang mendebet atau mengkredit rekening harga pokok penjualan (yaitu untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup persediaan awal barang jadi) akan ditunjukkan dalam kolom rugi laba baik debet maupun kreditnya (tidak hanya selisih jumlah debet dan kredit). Hal ini dilakukan agar kolom rugi laba dapat menunjukkan semua data yang diperlukan untuk menyusun laporan harga pokok penjualan.
Setelah neraca lajur selesai dibuat, maka dapat dibuat laporan-laporan keuangan yang datanya diambilkan dari kolom rugi laba untuk menyusun laporan rugi laba dan dari kolom neraca untuk menyusun laporan neraca. Demikian, semoga dapat dipahami.
Jumlah kolom dalam neraca lajur dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk usaha jasa dan usaha-usaha dagang biasanya dibuat neraca lajur sepuluh kolom: masing-masing satu pasang kolom debet dan kredit. Kolom (1) untuk neraca saldo, kolom (2) untuk penyesuaian, kolom (3) untuk neraca saldo setelah disesuaikan, kolom (4) untuk rugi laba, dan kolom (5) untuk neraca.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bentuk neraca lajur sepuluh kolom sebagai berikut:
Keterangan:
- Kolom rekening diisi nama-nama rekening yang ada dalam buku besar.
- Kolom neraca saldo berisi saldo masing-masing rekening dari buku besar, jika bersaldo debet maka diletakkan di kolom debet (D) dan jika bersaldo kredit maka diletakkan di kolom kredit (K). Perlu diperhatikan bahwa jumlah kolom debet dan kredit harus sama.
- Kolom penyesuaian diisi dengan jumlah penyesuaian yang ada, mungkin di sebelah debet, mungkin juga di sebelah kredit, perlu diperhatikan juga bahwa jumlah debet dan kredit harus sama.
- Kolom neraca saldo disesuaikan berisi jumlah-jumlah yang berasal dari kolom neraca saldo ditambah atau dikurangi dengan jumlah-jumlah dalam kolom penyesuaian. Perlu diperhatikan juga bahwa jumlah debet dan kredit dalam kolom ini harus sama.
- Kolom rugi laba diisi dengan jumlah semua rekening nominal yang berasal dari neraca saldo disesuaikan. Selisih antara jumlah debet dan kredit merupakan laba atau rugi untuk periode yang bersangkutan. Apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debet, maka selisihnya adalah laba. Sebaliknya apabila jumlah debet lebih besar daripada jumlah kredit, maka selisihnya adalah rugi.
- Kolom neraca berisi semua jumlah rekening riel yang berasal dari neraca saldo disesuaikan. Selisih jumlah debet dan kredit harus sama dengan selisih dalam kolom rugi laba. Apabila kolom rugi laba jumlah kreditnya lebih besar dari kolom debet maka dalam kolom neraca jumlah kolom debet akan lebih besar daripada jumlah kolom kredit. Sebaliknya, apabila kolom rugi laba jumlah debetnya lebih besar dari kolom kredit maka dalam kolom neraca jumlah kolom kredit akan lebih besar daripada jumlah kolom debet.
Kolom biaya produksi diisi dengan jumlah rekening-rekening yang berhubungan dengan produksi, selisih antara kolom debet dan kredit merupakan harga pokok produksi untuk periode tersebut dan dipindahkan ke kolom rugi laba.
Penyesuaian-penyesuaian dalam kolom penyesuaian yang mendebet atau mengkredit rekening harga pokok penjualan (yaitu untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup persediaan awal barang jadi) akan ditunjukkan dalam kolom rugi laba baik debet maupun kreditnya (tidak hanya selisih jumlah debet dan kredit). Hal ini dilakukan agar kolom rugi laba dapat menunjukkan semua data yang diperlukan untuk menyusun laporan harga pokok penjualan.
Setelah neraca lajur selesai dibuat, maka dapat dibuat laporan-laporan keuangan yang datanya diambilkan dari kolom rugi laba untuk menyusun laporan rugi laba dan dari kolom neraca untuk menyusun laporan neraca. Demikian, semoga dapat dipahami.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar