Manusia purba di daratan afrika

Bookmark and Share
Raymond dart adalah seorang pelopor penelitian fosil manusia purba di daratan afrika. Ia adalah guru besar anatomi universitas witwatersrand di johannesburg (afrika selatan). Raymond dart memperoleh sebuah fosil tengkorak babun yang berasal dari daerah taung, transvaal (afrika selatan), kira-kira 322 km dari johannesburg. Fosil ini kemudian diberi nama australopithecus africanus (kera dari afrika selatan). Penelitian dart dilanjutkan oleh robert broom dan j.t. robinson. Kedua ahli ini mendapatkan fosil-fosil yang tingginya mencapai 1,5 meter dengan berat badan sekitar 45 kg dan 91 kg. Fosil yang lebih kecil dinamakan australopithecus africanus, sedangkan yang besar diberi nama australopithecus robustus.

Louis leakey dan mary leakey berhasil juga mengumpulkan fosil di lembah olduvai, tanzania utara pada tahun 1931. temuan leakey adalah sejenis australopithecus yang lebih tegap. Mereka menamakan temuannya, yaitu australopithecus robustus. Sedangkan fosil yang lebih besar mereka namakan australopithecus. Temuan terakhir leakey bentuknya lebih mirip manusia dan diberi nama homo habilis. Pada tahun 1965, bryan patterson dan william w. Howells menemukan fosil jenis lain di kanapoi, kenya selatan, kemudian fosil tersebut diberi nama homo africanus. Selanjutnya, pada tahun 1968 hingga 1972, richard leakey (putera louis leakey) menemukan fosil di pantai timur danau turkana, kenya utara. Richard leakey menamakan temuannya yaitu homo 1470 (tengkorak 1470). Penemuan homo 1470 memiliki arti penting bagi upaya penelitian manusia purba di afrika. Berdasarkan temuan itu ditafsirkan bahwa sekitar 2 juta tahun yang lalu benua afrika telah dihuni jenis manusia homo.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar