Jalur perdagangan laut antara asia barat, asia tenggara, dan asia timur

Bookmark and Share
Jalur perdagangan di antara benua asia menuju eropa sering disebut sebagai “jalur rempah-rempah”, sebab rempah-rempah menjadi komoditi yang paling diminati dalam kegiatan dagang pada waktu itu. Komoditi rempah-rempah tidak dihasilkan di eropa, karena itulah tidak mengherankan bila harganya sangat tinggi. Pada masa kuno, benua asia mempunyai peran sebagai produsen barang-barang bagi negeri-negeri lainnya, terutama bagi benua eropa. Selain rempah-rempah, barang-barang dagangan utama yang diperjualbelikan di benua asia antara lain:
1.    di asia barat berupa getah pohon untuk wewangian, tekstil, batu karang, mutiara, emas, alat hias dari kaca berwarna, batu permata
2.    di asia selatan dihasilkan kerajinan ukir-ukiran, kain tenun halus, kerajinan dari gading gajah, arca
3.    di asia tenggara dihasilkan rempah-rempah, kapur barus, beras, kemenyan, kayu cendana, kayu gaharu
4.    di asia timur dihasilkan sutera, keramik, porselen, dan batu giok.

Barang-barang tersebut di atas banyak diperoleh pada kota-kota dagang besar seperti:
1.    cambay yang merupakan kota pelabuhan besar yang berada di india. Di kota ini hidup para pedagang ulet suku bangsa gujarat, yang berperan menyebarkan agama islam ke indonesia
2.    malaka yang merupakan kota dagang terkenal di pinggiran selat malaka yang banyak memamerkan barang-barang dagangan yang berasal dari negeri-negeri di sebelah barat maupun timurnya
3.    kanton yang merupakan pusat perdagangan utama di asia timur dan lain sebagainya.

Sejak awal tarikh masehi para pedagang di asia lebih banyak memanfaatkan jalur laut daripada jalur darat (jalur sutera). Sebelum jalur sutera terjamin keamanannya oleh kubilai khan, jalur darat tersebut dinilai kurang aman. Selain itu, medan jalur sangat berat, banyak tebing batu terjal, jurang yang curam, tanahnya yang gersang, juga relief tanah yang membuat lelah para pedagang yang melaluinya. Kendati demikian, para pedagang yang menggunakan jalur laut ini menemui hambatan perjalanan, seperti:
1.    sering mendapat gangguan dari para perompak yang biasa merampas kekayaan dan barang dagangan
2.    perjalanan kadangkala terhambat oleh gangguan angin dan badai di lautan.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar