Letak geografis Indonesia telah memberikan peluang yang cukup besar bagi masuknya kebudayaan asing lebih mudah dan cepat. Keuntungan geografis ini pada perkembangannya melahirkan keuntungan-keuntungan yang baru, baik secara ekonomis, politis, sosial, dan kultural.
Keadaan ini telah berlangsung sejak awal tarikh masehi yang ditandai masuknya pengaruh Hindu-Buddha dari India dan selanjutnya pengaruh Islam pada abad ke-13. Maka dari itu, bentuk dan corak pratik kepercayaan dan budaya yang ada di Indonesia cukup beragam dan pluralistik.
Kedatangan sejumlah agama dan kebudayaan asing ke Indonesia seperti Hindu, Buddha, dan Islam telah ikut memperkaya kebudayaan Islam Indonesia. Asimilasi antar kebudayaan tersebut telah melahirkan tradisi agama sinkretisme, misalnya tradisi tahlilan, halal bi halal, berziarah, ajaran kebatinan dan kejawen, serta tembangan.
Sedangkan dalam hal budaya telah melahirkan bentuk baru misalnya dalam hal seni arsitektur (masjid, keraton, makam), karya sastra (Melayu adan Jawa), beserta konsep kekuasaan. Bentuk akulturasi dalam berbagai segi kehidupan telah memperkaya kebudayaan Indonesia. Kekayaan tersebut didapatkln dari hasil inklusifisme masyarakat Indonseia dari pengaruh-pengaruh asing yang positif, selama pengaruh tersebut tidak saling menjatuhkan dan sebaliknya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar