Sering timbul kerancuan antara Elektronika dengan kelistrikan.
Namun dari definisi dan pengertian dimuka sebenarnya kerancuan ini
tidak perlu terjadi. Sebagai contoh pengen dalian dan penerangan
gerakan elektron dalam logam saja belum termasuk dalam kelistrikan.
Lebih jauh pada umumnya elektronika menggunakan komponen aktif
sedang kelistrikan hanya menggunakan komponen pasif saja.
Di dalam elektronika dikenal istilah komponen, rangkaian dan
sistem. Komponen adalah unsur pembentuk rangkaian, sedang
rangkaian adalah unsur pembentuk sistem. Berdasarkan
kemampuannya memperkuat sinyal, komponen elektronika dibagi
menjadi komponen aktif yaitu komponen yang dapat memperkuat sinyal dan komponen pasif yaitu komponen yang tidak dapat
memperkuat sinyal. Sebagai contoh komponen aktif adalah tabung
trioda, transistor dan sebagai contoh komponen pasif adalah resistor,
induktor dan kapasitor.
Berdasarkan hubungan antara tegangan (V) dan arus yang
melaluinya (I), komponen elektronika dibagi menjadi komponen linier
dan komponen tak linier. Pada umumnya linier hubungan antara V dan
I linier, sedang pada komponen tak linier hubungan antara V dan I tak
linier. Jadi suatu resistor yang mengikuti hukum Ohm adalah
komponen linier. Sedang tabung trioda dan transistor adalah komponen
tak linier, walaupun dalam banyak penerapan diadakan pendekatan
linier. Untuk komponen tak linier dibedakan tak linier kontinue dan tak
linier tak kontinue. Komponen tak linier tak kontinue dapat digunakan
sebagai saklar elektronis. Keadaan ini terjadi jika sifat sebuah
komponen berubah pada saat tegangan atau arus pada komponen
tersebut melewati nilai tertentu. Sebagai contoh dioda atau transistor
yang dipakai sebagai saklar.
Untuk rangkaian elektronika dibedakan menjadi rangkaian
diskrit yaitu rangkaian yang hubungan antar komponennya melalui
PCB, kabel atau penyoldiran dan rangkaian terpadu (IC) yang
hubungan antar komponennya terpadu dalam suatu chip atau keping
(pada umumnya silikon).
Berdasarkan cara pengolahan dan penampilan data atau
informasinya, maka sistem dibedakan menjadi sistem analog dan
sistem digital. Pada sistem analog data atau informasi yang diolah atau
ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel rangkaian yang harganya
dapat berubah secara kontinue, sedang pada sistem digital data atau
informasi yang diolah atau yang ditampilkan dinyatakan dalam suatu
variabel rangkaian yang harganya diskrit dengan dua keadaan atau dua
harga yang berbeda. Sebagai contoh pengukuran arus listrik dengan
sistem analog dinyatakan dengan variabel simpangan galvanometer yang kedudukannya dapat disetiap tempat (kontinue) antara simpangan
nol dan maksimum. Sedang dengan sistem digital dinyatakan dengan
variabel hidup dan matinya dioda pada peraga “seven segment” yang
menyatakan angka-angka besarnya arus listrik tersebut.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar